Seberapa "harga" kita di mata Tuhan..
Setiap kali kita memandang
kegagalan, kita acapkali menilai "harga" kita seharga kegagalan itu
bahkan lebih rendah. Terlebih parah, kita membiarkan orang lain membuat
"nilai" terhadap kegagalan kita, kita meng"amini" nilai-nilai tersebut.
Dalam keadaan demikian, kita cenderung destruktif, berusaha lari dr
kenyataan (denial), bahkan tertekan berlebihan. Bila hidup masih
ditentukan oleh keadaaan sekitar kita, pandangan manusia di sekitar kita
bahkan kekecewaan terhadap orang yang kita kasihi, maka kita akan
mengurung diri dan bernyaman ria dalam zona keterpurukan. Kita telah
menjadi pasukan tanpa baju zirah, membiarkan pedang musuh yaitu
"kalimat-kalimat buruk", merusak kita. Dan kita terus menerima dan
menerima bahkan melahapnya tanpa perlawanan. Seolah segala yang
dihidangkan oleh kegagalan adalah santapan lezat bagi jiwa kita.
Pada akhirnya, kita menyalahkan Dia sebagai pencipta kita..
Hingga kita masuk dalam masa perhentian, kita tak dapat lagi melakukan
apapun.. kita hanya bisa berdiam meski beribu pertanyaan berseliweran.
Bersimpuh dan berlutut. Air mata mengering, kita seperti hewan dungu,
diam tak memahami, tapi tetap berusaha mendekat padaNya.
Dalam
masa-masa doa yang "jujur" itulah, kita mendapati jawabanNya, lembut dan
tenang, tidak meledak-ledak, tidak berupa mujizat luar biasa yang
langsung menjawab semua masalah kita, tidak berupa materi berlimpah..
tapi seringkali, ia hanya menaruh kesadaran lembut di hati kita, bahwa..
"Aku tidak begitu..".
3 kata ini, terus berseru menghapus semua pernyataan buruk dalam hidup
kita. Dan saat kita memandang hidup kita tak berarti, tidak ada yang
mengasihi, bahkan orang yg kita cintai menolak kita.. Ia tetap berkata,
"Aku tidak begitu..".
Perlahan, sebulir air mata mulai menetes.. hati yang keras dan hitam,
perlahan mulai memerah hangat kembali.. Ada pelukan hangat dari Sepasang
Tangan IlahiNya. Akhirnya kita menjadi lupa terhadap segala
pertanyaan-pertanyaan kita sebelumnya, kasihNya menjadi jawaban nyata
saat ia melanjutkan kalimatNya..
"Aku tidak begitu.. Aku tetap mencintaiMu.."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar